Kamis, 20 Agustus 2009

Jadwal Imsakiyah 1430 H

Insa'allah puasa tahun ini dimulai tanggal 22 Agustus 2009. Untuk itu saya berikan jadwal imsak Ramadhan 1430 H. Silakan di download. Jika link tidak bisa silakan di copy ke web browser anda. Jika masih tidak bisa silakan menghubungi kami lewat shoutmix di menu Home.


Pulau Sumatera:
Aceh:
http://www.ziddu.com/download/5949655/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_nad.pdf.html
Medan:
http://www.ziddu.com/download/5949605/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_medan.pdf.html
Padang:
http://www.ziddu.com/download/5949654/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_padang1.pdf.html
Jambi:
http://www.ziddu.com/download/5949609/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_jambi.pdf.html
Pekanbaru:
http://www.ziddu.com/download/5949659/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_pekanbaru1.pdf.html
Bengkulu:
http://www.ziddu.com/download/5949606/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_bengkulu.pdf.html
Palembang:
http://www.ziddu.com/download/5949657/jadwal_ramadhan_1430_palembang1.pdf.html
Bandar Lampung:
http://www.ziddu.com/download/5949608/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_bandarlampung.pdf.html
Bangka Tengah:
http://www.ziddu.com/download/5949658/jadwal_ramadhan_1430_bangka_tengah.pdf.html
Pangkal Pinang:
http://www.ziddu.com/download/5949656/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_pangkalpinang.pdf.html
Batam:
http://www.ziddu.com/download/5949607/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_batam.pdf.html

Pulau Jawa:
Jakarta:
http://www.ziddu.com/download/5979188/jakarta.pdf.html
Bogor:
http://www.ziddu.com/download/5979191/bogor.pdf.html
Bandung:
http://www.ziddu.com/download/5979140/bandung.pdf.html
Ciamis:
http://www.ziddu.com/download/5979189/ciamis.pdf.html
banten:
http://www.ziddu.com/download/5979137/banten.pdf.html
Bantul:
http://www.ziddu.com/download/5979136/bantul.pdf.html
http://www.ziddu.com/download/5979192/jadwal_imsakiyah_ramadhan_1430_pakarfisika_tegal.pdf.html
kediri:
http://www.ziddu.com/download/5979220/kediri.pdf.html
kuningan:
http://www.ziddu.com/download/5979222/kuningan.pdf.html
jember:
http://www.ziddu.com/download/5979223/jember.pdf.html
cilacap:
http://www.ziddu.com/download/6084015/cilacap.rar.html
yogyakarta:
http://www.ziddu.com/download/5979374/yogyakarta.pdf.html
jepara:
http://www.ziddu.com/download/5979224/jepara.pdf.html
samarinda:
http://www.ziddu.com/download/5979375/samarinda.pdf.html
salatiga:
http://www.ziddu.com/download/5979377/salatiga.pdf.html
semarang:
http://www.ziddu.com/download/5979378/semarang.pdf.html

Pulau Bali dan sekitar:
Denpasar
http://www.ziddu.com/download/5979190/denpasar.pdf.html
Mataram
http://www.ziddu.com/download/5979313/mataram.pdf.html
kupang
http://www.ziddu.com/download/5979314/kupang.pdf.html

Pulau Kalimantan:
palangkaraya
http://www.ziddu.com/download/5979312/palangkaraya.pdf.html
banjarmasin:
http://www.ziddu.com/download/5979138/banjarmasin.pdf.html
balikpapan:
http://www.ziddu.com/download/5979139/balikpapan.pdf.html
pontianak:
http://www.ziddu.com/download/5979311/pontianak.pdf.html

Pulau Sulawesi:
makasar
http://www.ziddu.com/download/5979315/makassar.pdf.html
singaraja:
http://www.ziddu.com/download/5979379/singaraja.pdf.html
poso:
http://www.ziddu.com/download/5979376/poso.pdf.html

Rabu, 08 Oktober 2008

Rahasia Puasa

Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak.Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.

1. Menguatkan JiwaDalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan do’a orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)

2. Mendidik KemauanPuasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yang baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran. Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan BadanDisamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.

4. Mengenal Nilai KenikmatanDalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa yang kita peroleh.Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah diperolehnya, tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak, baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya, Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)

5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang LainMerasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan sebagainya.Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya. Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS 9:103)Sambut dengan GembiraKarena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt, sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

ENAM PERTANYAAN

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya….

Pertama,
“Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid-muridnya menjawab ”orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya”. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu BENAR. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “MATI“. Sebab itu benarlah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Ali Imran 185)

Kedua
“Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”.
Murid -muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang”. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah BENAR. Tapi yang paling benar adalah “MASA LALU“. Walau dengan cara apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Ketiga
“Apa yang paling besar di dunia ini?”.
Murid-muridnya menjawab “gunung, bumi dan matahari”. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “NAFSU” (Al A’Raf 179). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Keempat
“Apa yang paling berat di dunia ini?”. Ada yang menjawab “besi dan gajah”. Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH” (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

Kelima
“Apa yang paling ringan di dunia ini?”… Ada yang menjawab ”kapas, angin,debu dan daun-daunan”. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SALAT. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan salat; gara-gara rapat, bermusyawarah, kita meninggalkan salat.

Keenam
“Apakah yang paling tajam di dunia ini?”… Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”. Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH MANUSIA“. Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.